PELATIHAN GURU MOTIVATOR DIGITAL ( GMLD) The 2nd Day

 





Hari ini merupakan  pertemuan ke 2 tepatnya tanggal 3 Nopember 2021, dengan Tema "Y uk Kelola Jejak Digital yang Baik"  Narasumber   : Drs. Dedi Dwitagama, M. Si dan Moderator Helwiyah.

Profil Singkat Narasumber yang hebat hari ini, hanya dengan googling saja semua tentang beliau sudah ada dan lengkap, itulah hebatnya rekam jejak digital.






Pelatihan hari kedua diawali dengan menanyakan ceritakan guru atau dosen yang luar biasa yang penulis kenang sampai saat ini dan beserta alasannya. Lalu penulis mencoba untuk menjawabnya .

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh perkenalkan nama saya ibu Kurniati Saiutami saya mempunyai guru favorit saat saya masih SMA beliau kebetulan mengajar bahasa Inggris yang bernama bapak Siregar sebenarnya beliau galak tegas entah kenapa saya sangat suka dengan gaya belajar yang ia berikan sehingga saat materi beliau saya sering berdebat saya sering bertanya dan juga saya sangat terkesan akan sikapnya yang menghargai pendapat para siswanya dan dia pun menjelaskan dengan secara rinci dan juga dia sangat bersahabat dengan para siswa sehingga saya sangat menyukainya dan pada akhirnya saya memutuskan setelah lulus dari SMA saya memilih jurusan yang sama dengan beliau ajarkan yaitu jurusan bahasa Inggris jadi itulah kesan saya untuk guru saya yang favorit menurut saya pada saat SMA dan sangat berpengaruh dalam hidup saya saat ini terima kasih

Kemudian agar sukses meninggalkan jejak digital lakukanlah kegitan berikut ini:

  • Berusaha untuk membuat jejak kebaikan secara digital dapat berupa tulisan atau poto kegiatan.
  • Merekam dokumen cetak melalui tulisan digital, seperti menulis resume sebuah buku.
  • Pilihlah ruang digital yang kita miliki dengan identitas yang jelas.
  • Tidak yakin dengan keamanan digital gunakan saja nama pena, dan optimalkan sosial media sebagai bahan belajar. 
  • Gunakan kemampuan yang dimiliki dengan penuh keyakinan bahwa kita bisa membuat jejak 
Hampir seluruh aspek kehidupan manusia saat ini terpengaruh oleh teknologi digital majunya teknologi membuat banyak orang dengan mudah membagikan apapun dan sebagian besar tidak di filter terlebih dahulu pola pikir membagikan apapun tanpa filter itu harus diubah karena di era ini banyaknya beredar hoax penyebaran berita hoax ini mempengaruhi identitas digital dan jejak digital yang kita miliki jejakdigital aktif ialah jejak yang sengaja kita tinggalkan seperti postingan di media sosial berbeda dengan itu jejak digital pasif ialah jejak yang tidak sengaja ditinggalkan seperti alamat IP dan riwayat pencarian untuk mengatur jejak digital kita yaitu menghindari penyebaran data-data penting untuk melindungi diri membuat password yang kuat dan berbeda untuk setiap akun media sosial jangan posting sesuatu yang terlalu personal ke ruang publik gunakan pelindung data pada perangkat digital yang dimiliki seperti autentik anda mencari nama di mesin pencarian atau Google untuk menghapus data-data sensitif dan jejak digital negatif yang masih bisa dihapus biasakan juga untuk membersihkan riwayat pencarian untuk melindungi jejak digital

Pengertian rekam jejak digital sendiri yaitu semua aktivitas yang dilakukan di internet sebagai contoh komentar yang ditinggalkan pada Facebook Twitter blog gambar yang dibagikan pada Instagram panggilan Skype atau email yang berpotensi dilihat oleh orang lain atau dapat dilacak pada database
Sehingga apabila ingin meninggalkan rekam jejak digital yang baik maka harus menuliskan sesuatu yang baik karena itu akan berhubungan dengan reputasi reputasi adalah catatan nama baik reputasi dapat berubah menjadi buruk setelah membagikan sesuatu informasi yang tidak benar baik disengaja atau tidak ketika suatu informasi sudah dibagikan sulit untuk mengambilnya kembali karena orang lain yang melihat akan menilai dengan informasi yang dibagikan




PELATIHAN GURU MOTIVATOR DIGITAL (GMLD) DIMULAI





Tanggal 1 Nopember 2021 yang lalu telah di mulai Pelatihan Guru Motivator Digital (GMLD) . Kegiatan ini diadakan oleh IGTIK dan PGRI PUSAT . Kegiatan ini akan dilaksanakan dari tanggal 1 Nopember s.d 15 Desember 2021 secara daring di WAG dan ZOOM.




Pertemuan pertama dengan mengusung Tema" Membangun Digital Space Yang Aman Untuk Anak" sebagai narasumbernya yaitu Wijaya Kesuma, S.Pd.M.Pd dan sebagai moderator Dail Ma'ruf, M.Pd. 





Om jay mengatakan bahwa keinginan PGRI untuk mewujudkan digital space yang aman untuk anak sesungguhnya bertujuan agar seluruh siswa atau anak-anak memiliki:  Kecakapan Digital, Budaya Digital, Etika Digital dan Keamanan Digital. 

ADA BEBERAPA LANGKAH AGAR DIGITAL AMAN UNTUK ANAK

Pertama, Ayo kita mulai mengajak anak untuk memahami perkembangan dunia digital yang terus berkembang.

Kedua, Kita  harus memahami psikologi anak dan perkembangannya dalam dunia digital

Ketiga, Kita harus menyadarkan anak tentang apa saja resiko kejahatan pada anak dan

Keempat,  Bagaimana cara aman dan nyaman berinternet bersama keluarga tercinta.

Anak-anak kita adalah anak-anak kelompok yang rentan terhadap berbagai kejahatan digital. Tidak semua orang baik ada dalam dunia digital kita. Salah satunya adalah jangan biarkan anak-anak kita mengumbar data pribadi di media digital atau media sosial.

Ketidaktahuan dan ketidakmampuan menggunakan media digital dengan baik dan benar, membuat mereka menjadi korban kejahatan media digital. Bahkan banyak juga orang dewasa yang menjadi korbannya. Kita harus mulai belajar di media digital dan usahakan sudah membuka website https://literasidigital.id untuk mendapatkan pemahaman yang lebih.

Saat ini, telah terekspos konten pornografi yang muncul tidak dengan sengaja saat anak mengakses media sosial. Orang tua dan guru harus mampu menjadi pemandu buat anak dan peserta didiknya. Banyak orang saat ini tidak memahami bahkan tidak peduli akan bahaya yang dapat mengancam anak-anak kita. Itulah mengapa kami PGRI membuka kelas Guru Motivasi Literasi Digital, walaupun kominfo juga telah melaksanakan berbagai webinar literasi digital secara masif di setiap kota dan kabupaten setiap hari di internet namun perhatian terhadap hal tersebut masih rendah kecuali bila sudah ditemukan dampak yang buruk terhadap anak-anak, biasa bau ada tindakan, namun hal itu tentu sangat terlambat.

Maka Kominfo melakukan, dan PGRI membantu supaya makin banyak yang faham betapa penting MELEK Literasi Digital.

Kita terkadang dengan mudah saling berbagi informasi termasuk data yang sifatnya pribadi kepada orang yang baru dikenal. Akibatnya data privasi dapat disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Apalagi bila mereka masih anak-anak.




Orang tua harus peka dengan tingkah laku anaknya yang gemar bermain game di gadget. Jangan sampai, anak mengalami kecanduan yang berdampak terhadap kesehatan psikologisnya.

Sub Spesialis Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja, Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Jawa Barat, dr. Lina Budiyanti mengatakan ada 11 gejala bagi anak yang mengalami kecanduan gadget dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM) V. Beberapa di antaranya bisa dikenali dari perilaku sehari-hari.

"Anak main game untuk melarikan diri dari ketidaknyamanan. Kemudian yang kedua jam pemakaian game sudah tidak proporsional," ujar Lina saat ditemui di Cisarua, Selasa (15/10/2019).

Baca artikel detikHealth, "Ratusan Anak di Jabar Masuk RS Jiwa karena Kecanduan Ponsel, Ini Gejalanya" selengkapnya https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4747446/ratusan-anak-di-jabar-masuk-rs-jiwa-karena-kecanduan-ponsel-ini-gejalanya.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

hal yang lebih menyeramkan adalah Grooming, kasus pelecehan seksual pada anak dengan modus iming-iming PDKT, dan Kasus grooming pada anak mulai banyak ditemukan sejak tahun 2019 dan terus bertambah setiap tahunnya. Kita sebagai orang tua dan juga guru harus mulai waspada dan belajar tentang literasi digital.

Beritanya ada di https://id.theasianparent.com/child-grooming, semoga akses internet anda cepat sehingga bisa membuka link beritanya.

Kita sebagai orang tua dan juga guru harus mulai waspada dan belajar tentang literasi digital.

Mari kita lihat beritanya Web Rujukan Digital Parenting

• literasidigital.id (kumpulan buku, video, infografis tentang literasi digital

yang dapat di unduh secara gratis)

• Smartschoolonline.id (program edukasi terkait pemanfaatan internet yang

sehat)

• Sahabatkeluarga.kemendikbud.go.id (artikel, modul, video terkait isu

parenting)

• fosi.org (beragam panduan dan tools pengembangan digital parenting

• beinternetawesome.withgoogle.com

Bagimana supaya anak-anak kita aman dalam bermedia digital atau mengakses internet?

            


(dikutip dari https://www.pawits.com/2018/02/internet-sehat-pedoman-berinternet.html buku Internet Sehat Pedoman Berinternet Sehat, Aman, Nyaman dan Bertanggungjawab) menjelaskan beberapa hal penting yang mesti menjadi perhatian kita bersama, di antaranya adalah:

1.     Masuklah di dunia online anak-anak.

2.     Buatlah aturan

3.     Ajari mereka untuk melindungi privasi

4.   Perhatikan lokasi untuk memonitor penggunaannya seperti dirumah atau dikamar anak.

5.     Jadilah sahabat anak

6.     Setting mesin pencari

7.     Kenali situs dan aplikasi aman untuk usianya

Banyak sekali informasi yang bertebaran untuk mengedukasi tentang hal ini hanya terkadang kesadaran literasi digital yang dimiliki setiap orang tua atau pendidik berbeda-beda. Maka kemampuan dalam menghadapi proses menggunakan ruang digital tersebut, setiap insan yang ada dalam keluarga dapat memiliki kesadaran yang sama dan pemahaman yang baik. Sehingga keluarga yang baik dapat menghasilkan masyarakat yang baik, semua ini harus segera dimulai. Agar angka-angka pelanggaran digital yang menimpa generasi masa depan menjadi semakin sedikit bukan semakin bertambah.

#OM JAY Wijaya kusumah

#ibu Helwiyah

#Kak Dail ma ruf



Terimakasih

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh